10 May 2018

Eatventure di pasar pinuh Greko Creative hub

Hmm, Yummy! Begitu lidah sha mengecap sesendok rasa nasi goreng rawon yang sudah sha celupkan ke kuah khusus di mangkuk terpisah. Rasa-rasanya, baru kali ini sha makan nasi goreng plus kuah!

Perpaduan daging sapi yang empuk diatas nasi goreng berwarna hitam karena menggunakan pucung sebagai bumbu khas rawon plus sedikit taburan acar berupa wortel dan timun ditambah kerupuk. Memang bener-bener memanjakan perut sha yang udah laper siang hari kemarin.

Sehabis itu, sha juga icip-icip sei sapi kosambi milik Rizal Gaspol, Daging sapinya enak banget, lembut gak begitu garing gak juga alot, mirip steak dengan tingkat kematangan medium rare, bagian tengahnya masih berwarna merah namun luarnya garing.

Lanjut icip mie kwangtung milik kang Dedew. Serunya kumpul bareng blogger emang begini nih. Pesen menu berbeda biar saling nyicipin. Haha Mie Kwangtung ini garing banget, tapi kuahnya lembut. Kuahnya gak kental tapi gak juga cair, macem lemak kalo di diemin lama tapi rasanya enak puoll waktu campuran mie, kuah dan sayurnya masuk ke mulut.

Terus kita pesen dessert yang sama, es pelangi. Es pelangi ini berupa berbagai warna agar-agar plus mangga dan sepotong ceri. Dan Ini dia penampakan makan siang kita bertiga di pasar pinuh.

Dessertnya sha beli roti tisu juga dan ini favorit sha banget! Rotinya yang garing namug di dalemnya ada lelehan keju dan gula yang jadi karamel.

enikmatan yang haqiqi

Well yah, sha harus ceritain soal pasar pinuh tempat kita makan ini. Pasar Pinuh ada di lantai 3 Greko Creative Hub di jalan Ahmad Yani, Bandung. Greko Creative Hub ini merupakan apartement atau serviced resindence mewah yang dikelola bersama dengan The Ascott Limited bernama Somerset Asia Afrika Bandung.

Namun tak hanya apartement, sesuai namanya Greko Creative Hub merupakan Hub atau tempat kreatif bagi siapa saja yang ingin mencari ide kreatif. Terdiri dari duabelas lantai yang lima lantai diantaranya berupa co-working space, marketplace, event space juga salah satunya ya ini, Pasar Pinuh yang sha kunjungi saat makan siang.

Untuk membeli makanan di Pasar Pinuh ini, kita harus beli kartu yang di top up oleh saldo. Kartunya khusus cuma bisa di pakai di Pasar Pinuh dengan deposit mengendap sebesar 5000 rupiah.

Sebagaimana taglinenya Creative space for Creative people, hari ini sha balik lagi ke Greko Creative Hub untuk lihat Fashhion Show Karya Itang Yunasz yang berbahan denim dan koleksi Allea.

Untuk yang denim ini, Itang Yunaz berkolaborasi dengan Indigologia yang mana merupakan denim yang di laser dengan mesin canggih Jeanology. Kita pun bisa melihat proses laser tersebut karena lokasinya berada di lantai dua tempat fashion show berada. Sha juga tertarik buat bikin kaos kaya yang teh Nchie Hanie bikin di sini.

Selain itu, di Greko Creative Hub juga sha sempet jalan-jalan ke bagian swimming poolnya. Kebayang pengen berenang di sini sambil sunset-an.

Seger banget yaa, di samping swimming poolnya juga ada joging tracknya. Asyik banget kaan.

Abis itu kita makan lagi di Pasar Pinuh! Yes, gak salah di kasih nama pasar pinuh. Pinuh merupakan bahasa sunda yang artinya penuh. Bener-bener bikin perut sha penuh, kenyang karena makanannya enak-enak.

Di hari kedua ini, sha gak sempet foto makanannya karena langsung ludes! wuih, udah kaya apaan aja sekali dateng ke meja, kriuk kriuk langsung abis 😆

Sha nyobain es oyen yang alpukatnya matang sempuran plus kelapa yang duuh, enak banget. Makan martabak arab yang empuk kaya daging dan bawang dauh dengan sausnya yang mantap. Lanjut makan Kwetiau sepiring berempat, Bakpa dalam sekoteng (duh, ini sha gak tau apa nama makanannya) Bentuknya bulat kaya bakpau, isiannya ada kacang plus selai manis, bakpaunya ditaro di dalem kuah hangat macem sekoteng plus ada taburang kacangnya. Sha abis tiga buletan. Sekali nyendok satu buletan! Sensasinya emang lebih enak makan sekaligus sebuletan meski bikin mulut penuh.

Terus, icip-icip sei sapi kosambi lagi punya Rizal dan kang dede. Hihii