Tau gak sih, kalo di dalam tubuh kita ada yang namanya hormon oksitosin. Hormon ini di sebut juga hormon cinta. Cinta tanpa keraguan. Hormon ini bisa mendatangkan berbagai macam rasa, contohnya nih saat berpegangan sama lawan jenis, seperti ada sengatan listrik yang tiba-tiba menjalar di seluruh tubuh kita, merasakan nyaman saat makan bersama keluarga, berkumpul dengan teman, dan bercanda ria.
Waktu itu, setelah UN SMA selesai. Isha dan beberapa teman berangkat ke Kota Garut, tepatnya daerah Pasir Kiamis, Samarang. Ada banyak hal yang bisa di lakukan sambil menunggu hasil ujian. Pergi ke daerah itu, benar-benar membuat isha belajar banyak hal. Seorang gadis manja yang tiba-tiba menjadi seorang gadis yang kuat. Betapa tidak, di desa itu setelah adzan subuh kami membimbing ibu-ibu mengaji di masjid, paginya kami mengajar anak TK/SD di situ, siang hari kami istirahat, sore hari mengajar agama anak-anak, dan setelah maghrib, diskusi bareng pemuda dan pemudi di desa tersebut, bahkan sekali-kali jadi seperti ustadzah yang ngasih materi di depan mimbar. Pada malam hari, di desa itu listrik spaneng, hmm apa ya bahasa indonesianya *remang-remang* seperti itu.
Nah, kali ini isha mau bicara soal Film Vs Buku. Seperti yang kita tahu antara film dan buku ini, kadang-kadang ada yang jadi satu. Dulu, waktu pertama kali isha ke bioskop pas lagi rame-ramenya film ayat-ayat cinta. Pasti udah pada tahukan, film ini di adaptasi dari sebuah buku karya Habiburrahman. dari dua karya ini (film dan buku) isha lebih suka bukunya, karena khayalan dan jalan ceritanya lebih tinggi pas baca :)
"Pita, sudahlah. kau buang saja parfum itu!" Mel menarik napas dalam.
"Tidak, Mel. Aku akan tetap menyimpan parfum ini dan memakai parfum dengan bau yang sama." Pita melirik Mel dan menggenggam parfum itu.
"Terpesona ku pada pandangan pertama.. " kira-kira begitulah nyanyian kucing milik keluarga teh aisah ini. Kucing lucu dan unyu-unyu sekali. :)
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons